![]() |
Erupsi Merapi |
Indonesia merupakan
laboratorium gunung api dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di
dunia. Sejumlah 127 gunung api aktif mengancam jutaan orang yang tinggal
di kawasan sekitarnya.
Dari jumlah tersebut, hanya 69
gunung api aktif yang dipantau oleh Pusat Vulaknologi dan Mitigasi
Bencana (PVMB). "Itu dari gunung api di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi
Utara," tambahnya.
"Di Jepang satu gunung dipantau
oleh 5 orang. Sedangkan di sini, satu orang memantau lima gunung," ujar
Surono selaku Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMB) saat
ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa 1 Mei 2012.
Selain pemantauan yang tidak merata, Surono mengakui bahwa alat untuk memantau gunung api juga kurang lengkap.
"Paling tidak, harus ada
seismik, GPS, filtmeter (alat ukur kemiringan). Nah, paling kebanyakan
hanya ada satu saja. Itu pun alatnya sudah tua, tahun 1982," jelasnya.
Surono menyadari memang porsi
untuk pemantauan gunung api masih kecil. Lembaganya menerima sebesar
Rp100 milyar. Anggaran ini digunakan untuk menggaji 500 karyawan dan
juga termasuk untuk mengawasi semua gunung api yang ada di Indonesia.
PVMB memprioritaskan gunung
berapi kategori City Volcano untuk dipantau. Gunung api jenis ini berada
di lokasi yang sekitarnya banyak penduduk. Surono memperkirakan orang
yang beraktivitas di wilayah gunung api tersebut sekitar 5 juta jiwa.
0 komentar:
Posting Komentar