![]() |
jual jasa bikin ana |
Meski tidak menjadi
pekerjaan sehari-hari, warga Belanda Ed Houben bisa dibilang seorang
pembuat anak profesional. Dia berhubungan seksual secara cuma-cuma
dengan puluhan perempuan yang kesulitan punya anak.
Dari hasil kerja sosialnya itu, sejauh ini Houben sudah punya 82 anak biologis yang tersebar di berbagai negara.
Surat kabar the Daily Mail
melaporkan, Selasa (17/4), Houben sampai saat ini belum menikah dan
hidup dengan ibunya. Bila melihat tampangnya sekilas, orang tidak akan
mengira dia berpengalaman meniduri banyak wanita.
Houben mengaku melakukan seks dengan tujuan sosial. Dia tidak melakoninya karena nafsu atau uang. Jasanya sepenuhnya gratis.
Sejak muda, pria berusia 42 ini
kerap mendonasikan spermanya ke klinik kesahatan. Di usia 34, dia
mendapat tawaran berhubungan badan dengan perempuan yang mengaku
kesulitan punya anak. Upayanya berhasil, padahal itu pertama kalinya dia
melakukan seks.
Dari mulut ke mulut, nama Houben
makin terkenal di kalangan perempuan yang merana karena tak kunjung
punya anak. Tingkat keberhasilannya bikin anak mencapai 80 persen.
Untuk jasanya, Houben tidak
meminta bayaran. Perempuan yang menginginkan bantuannya cukup mengganti
biaya akomodasi. Sikapnya ini membuat dia bertambah beken.
Pasalnya, minta bantuan Houben
lebih murah daripada menggunakan jasa inseminasi buatan di klinik. Bila
menggunakan layanan donor sperma biasa, biayanya bisa mencapai lima ribu
pound sterling.
Meski gratis, bukan berarti
Houben seenaknya berhubungan badan. Dia akan berkomunikasi dahulu dengan
calon klien dan minta mereka menyerahkan catatan medis yang menyatakan
bebas AIDS dan obat-obatan.
Supaya makin legal, dia meminta
kliennya menandatangani surat kontrak. "Isinya kesepakatan untuk
melepaskan saya dari tanggung jawab merawat anak itu," ujar Houben.
Sejauh ini, usahanya
menghasilkan 45 bayi lelaki dan 35 perempuan. Dua anaknya lagi tidak
diketahui jenis kelaminnya karena sang ibu tidak memberitahunya. Houben
pun tidak bertanya kepada sang ibu sebagai bagian dari perjanjian.
Keturunannya itu berada di kota besar Eropa, seperti Berlin, Roma,
Paris. Paling jauh, dia berhasil melakukan 'misi sosial' ini di Selandia
Baru. Uniknya, Houben yang punya pasangan kumpul kebo malah belum
berhasil menghamili pacarnya itu.
0 komentar:
Posting Komentar