Terobosan
baru dilakukan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten
Malang. Memanfaatkan limbah sampah organiknya, DCKTR mampu menyulap
limbah sampah rumah tangga menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa gas
methane sebagai bagan baku alternatif.
Kepala Bidang Kebersihan dan
Pertamanan DCKTR Kabupaten Malang, Gunawan Purnadi, mengatakan, memanfaatkan limah sampah di TPA Talangagung, Kecamatan
Kepanjen, produksi gas methane mampu untuk menyuplai penerangan jalan
umum, gas bahan baku elpiji dan juga bahan bakar untuk mobil.
"Gas methane ini disalurkan ke
rumah warga disekitar TPA selama 24 jam. Alternative lainnya, gas
methane dari sampah, bisa kami gunakan untuk bahan bakar mobil,"
ungkapnya.
Kata dia, di lokasi TPA,
terdapat 60 Kepala Keluarga. Mereka, memperoleh pasokan gas methane
secara gratis. Biasanya, digunakan untuk bahan baku gas elpiji buat
masak. "Gas methane dari TPA dipakai warga untuk memasak juga. Kan
lumayan untuk subsidi elpiji juga," terangnya ramah.
TPA talangagung, mempunyai luas
2,5 hektar. Perhari, mendapat kiriman limbah sampah organik dan
unorganik sebanyak 125 meter kubik. Manfaat limbah sampah ditempat ini,
mampu menghasilkan listrik degan kapasitas 500 watt-750 watt.
"Genset di TPA talangagung menggunakan bahan baku sampah. Genset satu unitnya mencapai daya 5000 watt," ucapnya.
Terpisah, Kepala Laboratorium
TPA Talangagung, Rudi Santoso menerangkan, gas methane ditempat ini juga
dipakai bahan bakar mobil. Uji coba bahan bakar alternative sudah
dibuktikan. Yakni, dipakai pada mobil Erope jenis Mercy tahun buatan
1979. Mobil mewah itu dimodifikasi dulu dengan menggunakan sistem
hibrid. "Metode hibrid, mobil bisa menggunakan bahan bakar premium,
elpiji dan gas methane," paparnya.
Rudi menambahkan, 12 kilogram
gas methane, sanggup menempuh perjalanan sejauh 120 kilometer. Bisa
dibayangkan jika dibandingkan dengan premium yang hanya mampu menempuh
jarak 4 kilometer untuk 2 liter premium saja. "Inovasi ini, kerjasa sama
dengan kader lingkungan dan DCKTR. Sehingga, diharapkan gas methane
bisa menjadi bahan baku alternative mobil nantinya,"
0 komentar:
Posting Komentar