Kali ini kita akan membahas sedikit tentang dunia
musik khususnya dunia Gitar Menggitar. Jadi begini, Gitar standar 6
string (6 senar) memiliki tuning standar sebagai berikut : E-A-D-G-B-E
tuning tersebut biasanya digunakan untuk membawakan musik-musik pada
umumnya. Ya, seperti kalian waktu maen gitar atau hanya sekedar
genjrang-genjreng iseng. Nah, permasalahan muncul saat kita sering
menggunakan power chord yang biasanya digunakan dalam musik-musik keras
seperti rock, metal, dsb. Tapi Drop D tuning memberikan alternatif untuk
itu. Drop D tuning merupakan sebuah tuning, dimana senar ke-6 (Senar
terendah) di turunkan nadanya sebanyak 1 oktaf atau 2 fret dari nada E
menjadi D , sehingga tuningnya berubah menjadi sebagai berikut: D-A-D-G-
B-E Dalam tuning ini, 3 senar bass membentuk suatu power chord D5. Ini
artinya jika kita memetik 3 senar tersebut secara loss akan terbentuk
nada D. Ini tentu dapat dengan mudah mengganti nada hanya dengan
menggunakan 1 jari saja yang menekan 3 senar tersebut sekaligus.
Fungsinya adalah jika kita bermain dengan power chord dan perpindahan
antara accord yang satu dengan yang lain rapat dan cepat. Ada banyak
musik yang menggunakan tuning ini. Lagu-lagu Avenged Sevenfold memakai
tuning jenis ini karena transisi power chord-nya cepat. Tidak hanya rock
dan heavy metal, Drop D juga mulai digunakan untuk genre musik lain
seperti blues, country, dan classic. Lagu-lagu akustik pun mulai banyak
yang menggunakan Drop D untuk tujuan mendapatkan alternatif chord baru.
Tuning ini juga memberikan rasa yang berbeda terhadap lagu yang
dibawakan. Ini sih kalo ane sendiri yang ngerasain. Pas ane mendengarkan
lagunya KOTAK yang BERAKSI , itu memakai tuning Drop D. Terasa banget
bedanya kalau kita memakai tuning standard dengan tuning Drop D. Yah,
segitu sajalah dulu curhatan tentang tuning ini. Maaf tulisannya rada
ribet, gak ada contohnya juga hehehe. Yang penting banyak-banyaklah
mengeksplorasi gitarmu (yang jobi main gitar sih).
0 komentar:
Posting Komentar