Selasa, 01 Mei 2012

Wow, Pria ini Jual Jasa Bikin Anak



jual jasa bikin ana
Meski tidak menjadi pekerjaan sehari-hari, warga Belanda Ed Houben bisa dibilang seorang pembuat anak profesional. Dia berhubungan seksual secara cuma-cuma dengan puluhan perempuan yang kesulitan punya anak.

Dari hasil kerja sosialnya itu, sejauh ini Houben sudah punya 82 anak biologis yang tersebar di berbagai negara.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (17/4), Houben sampai saat ini belum menikah dan hidup dengan ibunya. Bila melihat tampangnya sekilas, orang tidak akan mengira dia berpengalaman meniduri banyak wanita.

Houben mengaku melakukan seks dengan tujuan sosial. Dia tidak melakoninya karena nafsu atau uang. Jasanya sepenuhnya gratis.

Sejak muda, pria berusia 42 ini kerap mendonasikan spermanya ke klinik kesahatan. Di usia 34, dia mendapat tawaran berhubungan badan dengan perempuan yang mengaku kesulitan punya anak. Upayanya berhasil, padahal itu pertama kalinya dia melakukan seks.

Dari mulut ke mulut, nama Houben makin terkenal di kalangan perempuan yang merana karena tak kunjung punya anak. Tingkat keberhasilannya bikin anak mencapai 80 persen.

Untuk jasanya, Houben tidak meminta bayaran. Perempuan yang menginginkan bantuannya cukup mengganti biaya akomodasi. Sikapnya ini membuat dia bertambah beken.

Pasalnya, minta bantuan Houben lebih murah daripada menggunakan jasa inseminasi buatan di klinik. Bila menggunakan layanan donor sperma biasa, biayanya bisa mencapai lima ribu pound sterling.

Meski gratis, bukan berarti Houben seenaknya berhubungan badan. Dia akan berkomunikasi dahulu dengan calon klien dan minta mereka menyerahkan catatan medis yang menyatakan bebas AIDS dan obat-obatan.

Supaya makin legal, dia meminta kliennya menandatangani surat kontrak. "Isinya kesepakatan untuk melepaskan saya dari tanggung jawab merawat anak itu," ujar Houben.

Sejauh ini, usahanya menghasilkan 45 bayi lelaki dan 35 perempuan. Dua anaknya lagi tidak diketahui jenis kelaminnya karena sang ibu tidak memberitahunya. Houben pun tidak bertanya kepada sang ibu sebagai bagian dari perjanjian. Keturunannya itu berada di kota besar Eropa, seperti Berlin, Roma, Paris. Paling jauh, dia berhasil melakukan 'misi sosial' ini di Selandia Baru. Uniknya, Houben yang punya pasangan kumpul kebo malah belum berhasil menghamili pacarnya itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More